Pasangan lain lebih sering melakukan candle light dinner dibandingkan Anda dan kekasih? Atau, si dia jarang mengungkapkan ekspresi cintanya secara romantis? Boro-boro menggandeng tangan atau merangkul Anda saat berjalan-jalan, bilang “I love you” saja hanya satu dua kali selama setahun pacaran.
Wah, sebaiknya jangan langsung menyimpulkan hubungan Anda berdua tidak akan langgeng. Menurut John Gray, Ph.D, penulis buku Men Are from Mars, Women Are from Venus, pasangan sempurna itu tidak hanya diukur dari kegiatan romantis yang dilakukan. Kuncinya, jika bisa saling memahami kebutuhan dan harapan masing-masing, Anda berdua pun bisa dijuluki the perfect couple. Ingin tahu apa tipe Anda berdua?
1. The Team – tipe tak terpisahkan
Tipe pasangan ini mempunyai hobi dan minat yang sama. Entah itu, mereka berkepribadian introvert, maupun ekstrovert. Seperti misalnya, sama-sama orang rumahan. Hobi Anda berdua membaca dan menonton DVD di rumah. Atau justru Anda dan kekasih sangat menggandrungi olahraga yang sama. Alhasil, pasangan ini banyak menghabiskan waktu berdua. Dan, teman Anda adalah temannya juga.
Plus:
Anda berdua memiliki kedekatan emosional yang sangat erat. Sebab, kebutuhan emosi dan psikologis salling terpenuhi. Bagi Anda, ‘pasangan adalah sahabat’. Hubungan ini memiliki potensi besar menuju perkawinan. Saking tak terpisahkan, hubungan pasangan ini amat lengket bak Romeo dan Juliet.
Minus:
Masalahnya, kedekatan ini kadangkala lebih mudah mengalami ‘gesekan’, yang bisa memicu konflik. Pasalnya, setiap orang butuh privasi. Ada kalanya, pada saat bertengkar, Anda butuh orang lain untuk membantu mencari solusi masalah.
Agar kemesraan terjalin:
Meskipun sudah menganggap si dia sebagai sahabat terbaik, Anda tetap perlu memiliki ruang gerak sendiri. Anda membutuhkan teman dari kalangan berbeda, walaupun sekedar teman curhat atau teman kumpul. Anda perlu memiliki me time, waktu khusus untuk Anda sendiri. Hal ini bisa menjadi udara segar buat Anda. Beri juga kebebasan pada si dia untuk melakukan aktivitas sendiri.
2. The Partner – tipe kerja sama
Tipe pasangan ini memiliki minat yang berbeda, tapi bisa melakukan aktivitas di tempat berdekatan. Anda hobi merawat bunga di kebun, sedangkan si dia suka mengutak-atik mesin mobil di garasi. Biasanya jika menikah nanti, pasangan ini mempunyai kebiasaan bagi tugas. Semisal, Anda mengurus urusan dapur, sementara pasangan bertugas mengurus tagihan-tagihan.
Uniknya, karena minat berbeda, ketika jalan-jalan ke mal, Anda berdua saling memisahkan diri, menuju keperluan masing-masing. Maksudnya, agar tidak buang-buang waktu. Jadi, saling kerja sama.
Plus:
Pasangan ini merupakan tim kompak. Kendati, melakukan hal-hal berbeda, secara emosi, Anda berdua cukup dekat, tanpa merusak area pribadi masing-masing.
Minus:
Sayangnya, karena sudah merasa saling mengetahui apa yang harus dilakukan, pasangan ini memiliki komunikasi yang kurang. Kadangkala, walaupun sedang berduaan, tapi Anda berdua sibuk dengan diri sediri. Akibatnya, jarang ada obrolan lain. Hati-hati. jangan-jangan, Anda kurang mengenal si dia luar dalam.
Supaya makin dekat:
Ajaklah pasangan berdiskusi mengenai kesukaan Anda. Minta juga pendapatnya mengenai masalah yang sedang Anda hadapi. Cara ini juga membuat si dia merasa dibutuhkan. Jadi jangan lupa, pria sesekali butuh dianggap sebagai pemegang kendali.
3. The Opponent – Tipe bertolak-belakang
Tipe pasangan ini memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat. Semisal, Anda menyukai window shopping di mal, sedangkan kekasih lebih suka mendaki gunung. Atau, Anda hobi clubbing alias club hopping, tapi si dia lebih suka menonton tayangan olahraga di rumah.
Plus:
Kebutuhan emosi masing-masing bisa terpenuhi, kendati tidak dilakukan bersama-sama. Ruang gerak yang Anda berdua miliki juga cukup luas. Tapi, Anda berdua saling menutupi kepribadian yang tidak dimiliki. Sehingga, menciptakan hubungan yang utuh, saling melengkapi dan mengisi satu sama lain. Contohnya, Anda pengatur, si dia pengalah. Anda introvert, dia ekstrovert.
Minus:
Untuk memahami kebutuhan pasangan memang cukup sulit. Soalnya, yang diharapkan satu sama lain berbeda. Biasanya, hal yang disukai si dia, adalah hal yang Anda benci. Karena itu, kedekatan emosionalnya cukup renggang
Agar kemesraan terjalin:
Nah, untuk menambah kemesraan, sebaiknya Anda memahami kebutuhan dan harapannya. Anda mesti peka terhadap kebutuhannya. Jangan menghalang-halangi dia saat melakukan hobinya. Sangat penting juga untuk mengenal lingkungan kekasih. Di situlah koneksi Anda berdua.
Sebaliknya, agar dia tahu kebutuhan Anda, perlu juga memberitahukan keinginan Anda padanya. Pria itu bukan paranormal, yang bisa meramal apa yang Anda inginkan. Jadi, sebaiknya Anda mencoba untuk saling terbuka satu sama lain.