Putus cinta memang menyakitkan. Sayangnya, bila rasa cinta sudah hambar, dan hubungan pun tidak sehat lagi, sebaiknya Anda berani mengungkapkan keadaan ini pada pasangan. Semakin lama memendam perasaan ini, semakin dalam Anda akan menyakiti hatinya.
Prakteknya, di kehidupan nyata memang banyak wanita yang mengalami patah hati karena dicampakkan pasangan. Padahal, pada dasarnya, tidak hanya kaum pria saja yang dapat menyatakan putus hubungan terlebih dulu, wanita pun bisa melakukannya. Sayangnya, sifat dasar wanita yang memiliki banyak pertimbangan sebelum putus, sering menjadi kendala untuk mengakhiri hubungan lebih dulu ketimbang pria.
Karena itu, sebelum tercetus kata ‘putus’, ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan. Dengan begitu, selain tidak terlampau mengancurkan hati sang kekasih, Anda juga tidak akan menyesal mengenai keputusan yang diambil. Lalu, bagaimana mengungkapkan kejujuran ini?
Jangan merasa kasihan
Tak perlu merasa kasihan pada pasangan. Terutama, jika hubungan ini secara emosi tidak membuat Anda atau pasangan tidak bahagia lagi.
Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Misalnya, soal keraguan mengenai hubungan ini. Dia kan, juga punya hak untuk mengetahui alasan hubungan ini tak bisa diteruskan. Kalau sudah dibicarakan seperti ini, siapa tahu, Anda dan dia sama-sama merasa lebih enak. Tanpa perlu saling menyalahkan satu sama lain.
Hadapi dengan berani
Jika Anda sudah tak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur saja. Ketimbang sembunyi-sembunyi, menghilang tanpa alasan. Itu lebih menyakitkan kekasih.
Bila Anda menjauh terlebih dulu, seringkali si dia punya presepsi sendiri. Seperti sinyal, Anda tidak membalas teleponnya,dan tak mau lagi diajak bertemu. Hati-hati, bisa jadi pasangan bikin presepsi sendiri yang justru dapat memperburuk hubungan Anda berdua.
Lewat tatap muka
Meskipun banyak pasangan sekarang yang memutuskan hubungan via SMS atau telepon, sebaiknya Anda jangan menirunya. Cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakitkan baginya.
Saat memutuskan hubungan sebaiknya dilakukan secara face to face alias bertatap muka. Bertemulah secara baik-baik. Lagi pula, saat Anda diminta untuk menjadi kekasihnya dengan baik-baik juga. Jika diawali dengan niat baik, berarti diakhiri juga dengan niat baik. Jadi, Anda tidak akan rugi satu teman.
Terima penolakan si dia
Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Mungkin, bagi dia selama ini hubungan kalian baik-baik saja. Cobalah, ajak dia berdiskusi mengenai bungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima keraguan Anda mengenai kelanjutan hubungan ini. Ajak si dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan. Hingga akhirnya Anda berdua menyadari memang tidak ada kecocokan.