Bagi penikmat internet, khususnya yang gandrung dengan dunia desain situs, pasti tak asing lagi dengan nama Shinta Dhanuwardoyo, atau yang juga akrab dipanggil sebagai Shinta Bubu. Wanita ini memang dikenal dalam sepak terjangnya dunia desain web. Ia adalah pendiri Bubu.com, perusahaan di bidang desain situs, dan Bubu Awards, ajang tahunan komunitas pendesain situs.
Saat ditemui VIVAnews di kantornya di kawasan Blok M, wanita penyandang gelar Master of Business Administration dari Portland State University, Oregon, AS, ini tidak membicarakan dunia internet, melainkan ihwal jatuh hatinya terhadap batik kuno.
“Saya menyukai batik sejak kecil. Sejak melihat koleksi batik nenek saya. Koleksi batiknya tertata apik di dalam lemari. Diwiron dan digulung dengan rapi. Saya paling suka mencium aroma dari batik itu jika lemarinya dibuka. Itu adalah kenangan sendiri buat saya,” cerita Shinta.
Shinta tak ingat kapan persisnya ia mulai mengoleksi batik. Setelah sang nenek mewariskan beberapa batik kuno, ia memutuskan mengoleksi kain tradisional Indonesia ini. Batik yang dia pilih untuk dikoleksi pun bukan sembarangan, namun yang memiliki sejarah dan kisah tersendiri.
“Saya sangat menghargai seni dan heritage Indonesia. Dan, itu bisa dilihat dari batik Indonesia. Orang Indonesia lah yang mempunyai kesabaran untuk membatik berbulan-bulan dan menghasilkan mahakarya indah dan halus. Batik Indonesia terbaik di dunia,” ucapnya, bangga.
Mendapatkan batik kuno bernilai seni tinggi tidaklah mudah. Untuk menemukan batik tulis tangan yang asli, Shinta harus mencarinya sampai ke berbagai pelosok daerah. Harganya pun tidak murah--meski menurutnya sangat setimpal dengan hasil yang didapatkan. Yang mengagumkan, koleksi batik kuno Shinta banyak yang berusia puluhan hingga ratusan tahun.
Selain mengoleksi, ia juga mempelajari seluk beluk batik secara otodidak; dengan membaca berbagai buku maupun bertanya kepada tokoh-tokoh pencinta batik, seperti Iwan Tirta dan Obin. Berkat itu, Shinta makin ahli membedakan batik kuno yang asli dan berkualitas. Di matanya, nilai historis batik akan lebih tinggi jika didesain dengan tangan.
Kecintaannya pada batik tak lepas kaitan dengan profesinya di dunia maya. Shinta rajin melakukan edukasi batik melalui media maya, apakah via situs web ataupun blog. Dengan begitu, ia bisa menjangkau audiens di berbagai belahan dunia.
“Saya memiliki blog tentang batik, www.batikantik.com. Dalam blog ini saya memuat beberapa koleksi batik saya. Di situ ada penjelasan sisi desain dan asal muasalnya. Promosi saya, batik Indonesia bisa dikenakan oleh siapa pun, dalam segala suasana,” kata wanita yang juga hobi mengoleksi perhiasaan dan aksesoris antik Indonesia ini. "Ini salah satu misi saya untuk memperkenalkan batik Indonesia yang antik maupun yang baru."