Sewaktu pacaran, sikap pasangan begitu mengesankan. Tapi, setelah menikah, sedikit demi sedikit ‘topeng’nya terbuka. Apa yang harus Anda lakukan?
Baru beberapa bulan menikah, Anda menyadari sikap dan sifat suami berbeda dari saat dulu masih pacaran. Kecewa? Boleh saja. Tapi, apakah harus terus menerus bertengkar? Jangan, dong. Masih ada, kok, jalan yang bisa Anda tempuh untuk berkompromi dengan suami. Simak beberapa perubahan yang bisa suami Anda alami, dan solusinya!
Dulu: penampilannya bersih dan rapi
Sekarang: Jorok.
Solusi
Sering menaruh handuk basah sembarangan, atau selesai membaca majalah atau koran, langsung di lempar ke segala penjuru. Memang, kalau mau cepat, lebih baik langsung Anda rapikan sendiri.
Tapi, bila perilakunya yang jorok kian hari tak bisa ditoleransi, Anda berhak meminta perubahan. Namun, kebiasaan itu tak mudah diubah. Kalaupun bisa, harus setahap demi setahap. Bukalah mata suami bahwa Anda tak suka dengan kebiasaannya.
Dulu: Royal
Sekarang: Pelit
Solusi
Sifat kikir atau pelit termasuk kekerasan ekonomi. Tapi, sebelum meributkan kepelitan suami, sebaiknya Anda mengukur dulu batas pelitnya. Contohnya, suami menolak membelikan baju idaman Anda seharga Rp100 ribu. Tetapi, pada saat hampir bersamaan, dia membeli aksesori mobil hingga Rp2 juta. Ini baru namanya pelit.
Tapi, kalau dia bilang, hanya mempunyai uang Rp1 juta hingga akhir bulan ini. Dan, jumlah itu hanya cukup untuk biaya hidup sebulan, tanpa beli ini-itu. rasanya pernyataan itu memang logis. Sehingga Anda memang tak pantas untuk meminta lebih.
Dulu: Sangat percaya pada Anda
Sekarang : Cemburuan
Solusi
Cemburu bisa menjurus pada kekerasan psikologis, karena dia membatasi ruang gerak Anda. Misalnya, dia terus-menerus memantau kegiatan Anda melalui telepon. Atau, berupa larangan bepergian, bahkan untuk pergi ke rumah orang tua Anda sekalipun. Kalau ini yang terjadi, Anda harus asertif untuk menolak perlakuan ini. Ajak dia berkomunikasi untuk mencari tahu alasan dia cemburuan.
Dulu: Pendengar yang baik
Sekarang: Cuek
Solusi
Komunikasi merupakan faktor penting untuk mempererat jalinan kasih suami- istri. Komunikasi tidak melulu berbicara soal pekerjaan atau anak, melainkan juga mengenai hubungan Anda berdua. Jadi, mintalah perhatian penuh suami tentang hal ini. Tapi, Anda pun perlu melihat situasi. Sebab, agak susah meminta perhatian suami jika Anda memaksa bicara ketika dia sedang sibuk. Cari waktu saat dia relaks.
Dulu: Sering memuji
Sekarang: Sering mengkritik
Solusi
Ketika pacaran, dia sering memuji, tapi mengapa kini justru kerap melontarkan kritik? Sebaiknya, jika suami sering melakukan hal ini, jangan langsung ditimpali dengan marah-marah. Cobalah menegurnya. Tanyakan padanya, mengapa Anda selalu dikritik. Jika memang ada yang salah, minta pendapatnya apa yang harus diperbaiki. Katakan padanya, Anda juga butuh dihargai. Ungkapkan juga padanya, bahwa pujian darinya bisa bikin Anda happy. Dengan begitu, siapa tahu dia tak pelit lagi memuji Anda.