Kolesterol memang tidak semuanya jahat. Jenis kolesterol dibedakan atas high density lipoprotein (HDL), yang bekerja ‘memburu’ kolesterol dan menjadikan aliran darah bersih dan lancar, dan low density lipoprotein (LDL). LDL inilah yang sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kadar LDL yang meningkat akan menumpuk di sepanjang pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan penyumbatan.
Akibatnya, jantung kesulitan memompa darah sehingga timbul rasa nyeri di dada dan pusing kepala. Parahnya, hal ini bisa menyebabkan serangan jantung mendadak. Kadar kolesterol jahat juga bisa tinggi dari meningkatnya trigliserida (salah satu lemak dalam darah yang bisa merusak arteri). Untuk menyiasatinya, program diet dan olahraga yang benar bisa menjadi strategi jitu yang patut dilakoni.
Kelebihan berat badan memang bisa menandakan tingkat kolesterol tinggi dalam tubuh. Tapi, perlu Anda tahu, tubuh kurus atau ideal tidak berarti terbebas dari kolesterol tinggi. Pola hidup tidak teratur menjadi penyebab utama dari kolesterol tinggi. Seperti kebiasaan merokok, terlalu banyak makanan tinggi lemak, tidak berolah raga, dan stres, berarti besar kemungkinan terkena kolesterol tinggi. Wanita merokok memiliki kadar HDL lebih rendah hampir 14% dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Intinya, tak perlu menunggu usia bertambah bila tak ingin hidup dibebani masalah kolesterol. berikut beberapa strategi yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Pilih lemak tak jenuh
Semua produk susu (full cream) serta hasil olahannya, daging merah rendah lemak, kulit unggas, santan kelapa, serta mentega mengandung lemak jenuh yang berperan meningkatkan kadar LDL. The American Heart Association merekomendasikan batasan asupan lemak jenuh setiap orang, yaitu berkisar antara 7-10% dari jumlah kalori harian (14-20 gram dari seseorang yang mengonsumsi 1.800 kalori).
Karena itu, untuk mengurangi risiko terserang penyakit jantung koroner, perbanyaklah mengonsumsi lemak tak jenuh yang dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan HDL. Atau, paling tidak, dapat menstabilkan kadar kolesterol tersebut. Sumber lemak tak jenuh tunggal adalah buah zaitun, minyak zaitun, minyak canola, kacang-kacangan seperti kenari dan almond, dan avokad. Sementara sumber lemak tak jenuh ganda adalah ikan dan minyak sayur.
Hindari Lemak Trans
Istilah lemak trans ditujukan pada lemak tidak jenuh yang telah mengalami proses hidrogenasi (pengolahan yang digunakan untuk menjadikan produk minyak sayur atau lainnya lebih awet) sehingga menjadi lemak jenuh. Lemak ini banyak terkandung dalam makanan kemasan, seperti crackers, sereal, makanan yang dipanggang, makanan beku, hingga makanan siap saji yang digoreng. Untuk itu, waspadalah bila pada produk kemasan tercantum tulisan partially hydrogenated (sebagian terhidrogenasi).
Ukur Kadar Kolesterol
Bagi Anda yang berusia di atas 20 tahun, setiap lima tahun sekali perlu melakukan tes darah guna mengukur jumlah kolesterol. Untuk memperoleh hasil akurat, sebaiknya jangan makan selama 12 jam sebelum pemeriksaan. Berikut ini hasil pemeriksaan kadar kolesterol normal.
- LDL
Baik: Kurang dari 130 mg/dl
Lebih baik: Kurang dari 100 mg/dl
Untuk mencapai batas normal
Kurangi makan: Lemak jenuh, lemak trans, makanan berkolesterol tinggi.
Perbanyak makan: Lemak tak jenuh tunggal (avokad dan omega 3, seperti ikan).
Lakukan: Penurunan berat badan.
- HDL
Baik: 40 mg/dl atau lebih
Lebih baik: 60 mg/dl atau lebih
Untuk mencapai batas normal
Kurangi makan: Karbohidrat dan gula serta hasil olahannya.
Perbanyak makan: Lemak tak jenuh tunggal (avokad dan omega 3, seperti ikan).
Lakukan: Olahraga, tidak merokok, serta turunkan berat badan.
- Triglicerin
Baik: Kurang dari 150 mg/dl
Untuk mencapai batas normal
Kurangi makan: Karbohidrat dan gula serta hasil olahannya, santan, minyak, dan makanan yang berlemak tinggi (kacang tanah).
Lakukan: Penurunan berat badan.