Wanita mana sih, yang tidak mendambakan pasangan senantiasa berada di sisinya? Simpelnya, jika memungkinkan, setiap aktivitas dijalani berduaan. Di bulan-bulan pertama, ketika sedang gencar-gencarnya pacaran, si pria memang selalu menyanggupi.
Tapi seiring dengan waktu akhirnya ia juga butuh waktu sendirian. Dan ketika momen itu datang, wanita pun jadi bertanya-tanya dan menaruh curiga.
Padahal, dalam buku Mars and Venus, karangan John Gray, sama halnya dengan wanita, pria juga butuh ’rehat sejenak’ dari hubungan. Bahkan sekembalinya si dia dari masa ‘libur’-nya, sebenarnya banyak hal positif yang bisa muncul dari dirinya
Apa sebenarnya alasan mereka ’ngumpet’ sesaat dari kehidupan Anda? Sebelum menuduh yang aneh-aneh, simak dulu alasan mereka menyatakan butuh waktu khusus sendiri, yaitu:
- Pria sedang merasakan adanya kegundahan eksistensial dari dalam diri. Akibatnya, ia merasa perlu waktu untuk berpikir dan merenung guna menemukan jati diri. Itu sesuatu yang lumrah terjadi dalam perjalanan hidup seseorang, jadi tidak perlu dikhawatirkan.
- Tuntutan peran yang tinggi dalam hubungan, membuat pria kerap membutuhkan waktu khusus untuk berpikir tentang masa depannya bersama pasangan.
- Sedang mengalami rasa jenuh, sehingga ia membutuhkan waktu untuk refreshing seorang diri atau bersama teman-teman prianya.
Jadi, buang jauh rasa panik dan curiga, kala si dia butuh waktu sendiri. Nah, agar hubungan tetap mesra saat Anda dan pasangan ‘berpisah sementara’, ini cara-cara menyingkapi kebiasaan ‘menghilang’ pria di bawah ini:
- Pahami kebutuhan pasangan mengenai waktu khususnya, sebagai bagian dari proses hidupnya. Dengan memahami kebutuhan tersebut, Anda akan merasa tenang membebaskan dirinya melakukan kegiatan yang diinginkan.
- Tanamkan terus pola pikir yang positif dalam benak Anda. Bangun rasa percaya diri. Yakinkan, apapun yang dilakukan di luar sana, pasangan tetap akan kembali ke pelukan Anda.
- Tumbuhkan pula rasa percaya terhadap pasangan. Sehingga tidak muncul pikiran-pikiran negatif tentang dirinya.
- Anda perlu ‘memanjangkan antena’, bila keinginannya menyendiri terasa terlampau sering. Cari tahu apa yang terjadi. Bukan tidak mungkin hal itu dijadikan alasan baginya untuk melakukan hal-hal negatif, seperti obat-obatan terlarang atau berselingkuh. Ajak dia terus berkomunikasi.