Urusan bercinta tak selamanya berakhir menyenangkan. Perbedaan jalan pikiran pria dan wanita terkadang membuat acara bermesraan tak sukses.
Ada beberapa kesalahan pria yang terkadang membuat pasangannya tak terpuaskan. Pria mengira, mereka bisa banyak belajar seluk-beluk bercinta dari film ‘biru’. Nyatanya, film semacam mungkin itu hanya menyuguhkan gaya bercinta yang membangkitkan imajinasi. Tapi belum tentu membawa pada puncak kepuasan.
Apa saja kesalahan pria tersebut? Apakah Anda juga mengalami hal sama? Simak tipsnya dari pakar seks Tristan Taormino, produser video edukasi Expert Guide dan Lou Paget, penulis buku The Great Lover Playbook.
Kesalahan pertama: Merasa tahu apa yang diinginkan wanita
Para pria biasanya membuat asumsi tentang keinginan wanita berdasarkan pengalaman mereka menghadapi wanita lain. Semua wanita berbeda dan memiliki keinginan masing-masing.
“Pria berpikir bahwa mereka berpengalaman dalam urusan menghadapi wanita, tapi mereka lupa apa yang berhasil untuk satu wanita, belum tentu berhasil untuk wanita lainnya,” ujar Taormino.
Kesalahan kedua: Merasa memiliki semua yang dibutuhkan wanita
Banyak pria yang merasa gagal dan frustrasi jika pasangannya menggunakan sex toys, misalnya vibrator. Mereka beranggapan, apa yang mereka miliki tidak bisa memuaskan pasangannya. Mereka juga berpikir, ada yang salah dengan pasangannya sehingga perlu vibrator, padahal ada dirinya.
Menurut Taormino, menggunakan vibrator saat bercinta pada pasangan yang sehat bukan hal yang aneh.
“Banyak pasangan yang melakukannya. Terkadang sex toys bisa dijadikan variasi gaya bercinta supaya tidak membosankan,” jelasnya.
Kesalahan ketiga: Menganggap seks sama pada pria dan wanita
Saat bercinta, datangnya kepuasan pada pria dan wanita tidak bersamaan. Pria berpikir, saat penetrasi sudah dilakukan dan sensasinya luar biasa, otomatis wanita pun akan merasakan kenikmatan yang sama.
Padahal, dijelaskan Paget, jika waktunya tak tepat, penetrasi bisa jadi hal yang paling menyakitkan bagi wanita. Pria harus tahu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan penetrasi sehingga bisa mendapatkan kenikmatan pada saat bersamaan.
Kesalahan kempat: Mengira sudah memahami anatomi tubuh wanita
Lebih dari 30 tahun lalu, saat revolusi seks dimulai, sebuah buku berjudul Joy of Sex membuka mata publik tentang pentingnya klitoris dalam mencapai orgasme. Kebanyakan pria pun sudah mengetahui bahwa wanita bisa mendapatkan kepuasan melalui klitoris dan G-spot. Tapi ternyata informasi dan pengetahuan pria tentang seberapa sensitifnya bagian tersebut masih sangat kurang.
Tidak semua sentuhan pada bagian ini bisa menghasilnya kenikmatan. Paget menjelaskan, ada wanita yang tidak merasakan rangsangan apapun saat klitoris disentuh, ada pula yang justru merasakan kesakitan.
Menyentuh klitoris perlu trik juga. Pria harus tahu kapan saat yang tepat untuk melakukan rangsangan di bagian tersebut.
Kesalahan kelima: Basah=terangsang
Pria mengira, jika organ intim wanita sudah basah, tandanya sudah terangsang dan siap untuk penetrasi. Padahal tidak demikian.
“Masih beredar mitos bahwa basah artinya sudah terangsang dan sebaliknya. Tidak begitu. Masing-masing wanita berbeda tahap lubrikasinya,” ujar Taormino.
Kondisi organ intim wanita dipengaruhi oleh tahap-tahap reproduksi atau jadwal menstruasinya. Hal tersebut juga sangat dipengaruhi kondisi fisik dan psikisnya. Termasuk saat stres atau menjalani pengobatan.
Kesalahan keenam: Diam adalah emas
Mayoritas pria berpikir, mereka seharusnya diam saat sedang bercinta. Dalam anggapannya, diam bisa membuat mereka lebih focus pada bercinta.
Sama halnya dengan pria, wanita juga tak bisa menebak apa yang dipikirkan pasangannya. Jika masing-masing tak mengungkapkan perasaannya, tak akan diketahui kapan terasa nikmat dan kapan sebaliknya.
Komunikasi saat bercinta sangatlah penting. Masing-masing harus mengungkapkan apa yang dirasakan. Ajaklah si dia belajar mengungkapkan perasaannya. Mulailah dengan Anda memberikan pujian padanya jika berhasil menyenangkan Anda atau mengatakan hal yang Anda inginkan untuk mengarahkannya.